Muhammad: Manusia Sejarah

Muhammad: Manusia Paling Berpengaruh dalam Sejarah
March 14, 2008 by Achmad Masnawi
Dari puluhan milyar manusia yang pernah ada di atas planet bumi ini, tak lebih dari satu juta yang bisa masuk ke dalam buku biografi dalam arti luas. Dari jumlah itu, mungkin cuma 20.000 orang yang hasil upayanya punya harga untuk disebut dalam buku kamus biografi. Dan dari jumlah itu hanya 0,5% yang dimasukkan oleh Michael H. Hart ke dalam bukunya yang fenomenal : Setarus Tokoh Yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, terjemahan H. Mahbub Djunaidi, diterbitkan oleh PT Dunia Pustaka Jaya, Jakarta, 1998, Cetakan XV, Harga 9.000. Demikian antara lain kata penulis buku ini dalam pendahuluannya.
Dari 0,5% itu, Nabi Muhammad menempati urutan teratas dari 100 tokoh yang dianggap paling berpengaruh dan mempunyai peran penting dalam perubahan arah sejarah dunia.
Walaupun saya yakin sudah banyak yang mengenal dan membaca buku yang fenomenal ini, tak ada salahnya dalam menjelang Maulid Nabi Muhammad pada tanggal 12 Rabiul Awal 1429 Hijriyah yang bertepatan pada tanggal 20 Maret 2008 ini, saya refresh kembali masalah ini.
Apakah pengaruh Nabi Muhammad yang paling mendasar terhadap sejarah umat manusia?…… Jika diukur dengan jumlah, pemeluk Agama Nasrani dua kali lipat besarnya dari pemeluk Agama Islam. Dengan sendirinya timbul tanda tanya apa alasan menempatkan urutan Nabi Muhammad lebih tinggi dari Nabi Isa dalam daftar.
Ada dua alasan yang dikemukakan oleh Hart: Pertama Muhammad memainkan peranan jauh lebih penting dalam pengembangan Islam ketimbang peranan Nabi Isa terhadap agama Nasrani. Biarpun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap ajaran-ajaran pokok moral dan etika Kristen (sampai batas-batas tertentu berbeda dengan Yudaisme), St. Paul merupakan tokoh penyebar utama teologi Kristen, dan penulis bagian terbesar dari Perjanjian Lama.
Sebaliknya Nabi Muhammad bukan saja bertanggung jawab terhadap teologi Islam, tetapi sekaligus juga terhadap pokok-pokok etika dan moralnya. Tambahan pula dia “pencatat” Kitab Suci Al-Qur’an, kumpulan wahyu kepada Nabi Muhammad yang diyakininya berasal langsung dari Allah…. yang mana wahyu ini disalin dengan penuh kesungguhan selama Muhammad masih hidup dan kemudian dihimpun dalam bentuk yang tak tergoyahkan tak lama sesudah beliau wafat. Al-Qur’an dengan demikian berkaitan erat dengan pandangan-pandangan Muhammad serta ajaran-ajarannya karena ia bersandar pada wahyu Tuhan.
Sebaliknya, tak ada satupun himpunan yang begitu terperinci dari ajaran-ajaran Isa yang masih dapat dijumpai di masa sekarang. Kemungkinan pengaruh Muhammad dalam Islam lebih besar dari pengaruh Isa dan St. Paul dalam dunia Kristen (walau) digabung menjadi satu. Demikian kesimpulan Michael H. Hart.


0 komentar:

Posting Komentar